Thursday, October 11, 2012

Bunuh diri


Bunuh Diri
Mengapa bunuh diri? Kendati sedikit banyaknya pertanyaan ini terjawab dari surat (wasiat) yang ditinggalkan, jawaban yang sesungguhnya barangkali hanya bisa diperoleh dari orang yang bunuh diri itu sendiri. Tetapi, ada kalanya orang yang bunuh diri pun tidak tahu motivasinya.


Persentase bunuh diri anak muda di Jepang cukup tinggi bila dibandingkan dengan Negara maju di barat. Dalam masa muda yang berisi penderitaan dan kesusahan yang bersifat paling murni dalam kehidupan, banyak anak muda yang memikirkan tentang bunuh diri dan suatu saat mampu mengatasinya. Namun, belakangan ini meningkat pula anak muda yang bunuh diri dengan motivasi yang tidak dipahami oleh orang dewasa.


Ada dua murid perempuan SMP yang berucap, “tidak ada keinginan untuk hidup” dan lantas bunuh diri. Seorang murid kelas dua SMA di provinsi Gunma bunuh diri sesudah meninggalkan surat yang bertuliskan, “Saya jadi tidak mengerti tentang hdup”. Seorang murid SMP yang berusia 14tahun di Osaka meninggalkan surat penghabisannya, “ Saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya dengan akhir yang begini… Segala kesalahan terletak pada saya”.


Selain itu, seorang murid laki-laki berusia 13 tahun, setelah menuis kalimat “ Langit biru . Saya tidak mau hidup”. Dengan kapur di atas atap SMP, melompat terjun, dan luka parah. Seorang murid perempuan SMP di provinsi Chiba berkata, “Saya tidak mengerti entah mengapa.” Dan terjun bunuh diri ke dalam laut malan hari dengan mengenakan pakaian mandi. Para orang tua berulang kali berucap, “ Kami tidak habis pikir masa anak kami bunuh diri”. Teman dan gurunya pun sama-sama berucap, “Di luar dugaan. Penybabnya sama sekali tidak dipahami”.


Tidak hanya bunuh diri, mereka yang minggat dari rumah dan berbuat kenakaln juga meningkat. Anak muda sekarang ini tidak mempunyai saudara karena dibesarkan dalam keluarga inti. Kalau punya saudara, mereka bertengkar, dan bias saling nasihat-menasihati. Sekaligus, kalau ada masalah, orang tempat berkonsultasi selalu ada di dekatnya.


Namun , anak muda yang sedari kecil dibesarkan dan dimanja oleh kedua orang tuanya sebagai anak tunggal, tatkala terbentur pada suatu masalah, segera saja memperturutkan kata hati untuk bunuh diri. Penyebabnya adalah dia tidak punya pengalaman dan tidak memperoleh pendidikan bagaimana mengatasinya sendiri.



Isho = surat wasiat


Iede = minggat


Hiko = kenakalan, perbuatan buruk


Kakukazoku = keluarga inti( keluarga yang terdiri dari orang tua dan seorang anak )


Shi ni hashiru = memperturutkan kata hati untuk bunuh diri.

No comments:

Post a Comment